Senin, 02 April 2012

KERJA LAPANGAN...!!!


LAPORAN
WAWANCARA DAN INTERVIEW









Di susun oleh :
AGUS SALIM
201110230311177












FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012



PERIODE PERKEMBANGAN MASA DEWASA
A. Dewasa awal
Pada masa dewasa dimulai pada usia 18 tahun yang sering disebut dewasa awal, individu dalam masa ini telah menyelesaikan tugas perkembangannya secara umum dan siap memikul status dan tanggung jawabnya dalam masyarakat bersama dengan orang lain. Pada masa ini problem sosial lebih terfokus pada pola hubungan keluarga dan dalam dunia kerja. Permasalahan tekanan oleh keluarga maupun dari “bos” kerjanya serta beban-beban terkait tugas-tugas kuliah  menjadikan salah satu beban psikologis pada individu di usia dewasa awal.  Selain itu pada masa ini individu juga akan lebih merasakan kejenuhan karena kehilangan persahabatan yang dimiliki pada masa remaja.
Di dalam perkembangan yang di alami oleh masa dewasa awal ada beberapa aspek yang perlu kita ketahui di antaranya :
1.      Jasmani ( fisik )
Perkembangan Fisik: Mencapai puncak Kerangka dan otot mencapai perkembangan penuh (usia 20-an hingga 30-an). Otot lurik mencapai puncak kekuatannya (usia 25-30). Ketahanan fisik mencapai puncak, kesehatan dan kekuatan umumnya dalam kondisi terbaik (usia 20-an hingga 30-an). Catatan: Penurunan kebugaran fisik dapat diperlambat dengan makanan sehat, olah raga tera.
Bagi wanita, perubahan biologis yang utama terjadi selama masa pertengahan dewasa adalah perubahan dalam hal kemampuan reproduktif, yakni mulai mengalami menopause atau berhentinya mentruasi dan hilangnya kesuburan. Dan pada umumnya menopause terjadi pada usia sekitar 50 tahun, akan tetapi ada juga yang mengalami pada usia 40 tahun. Peristiwa menopause disertai dengan berkurangnya hormone estrogen. Bagi sebagian besar perempuan, menopause tidak menimbulkan  problem psikologis. Tetapi bagi sebagian lain menopause telah menyebabkan munculnya sejumlah besar gejala psikologis , termasuk depresi dan hilang ingatan . Bagi laki-laki , proses penuan selama masa pertengahan dewasa tidak begitu kentara, karena tidak ada tanda-tanda fisiologis dari peningkatan usia seperti berhentinya haih pada perempuan. Lebih dari itu , laki-laki tetap subur dan mampu menjadi ayah  anak-anak sampai memasuki usia tua. Hanya kemunduran fisik juga terjadi secara  berangsur-angsur, seperti berkurangnya  produksi air mani, dan frekuensi orgasme yang cenderung merosot.
2.      Intelektual (kognitif)
Pada masa dewasa awallah individu mulai bisa mengatur pikiran operasional formal mereka. Sehingga mereka mungkin merencanakan atau membuat hipotesis tentang masalah-masalah seperti remaja. Tetapi mereka menjadi lebih sistematisa ketika mendekati masalah sebagai seorang dewasa. Sementara dewasa lebih bisa menyusun hipotesis dari pada remaja dan menunjukan suatu pemecahan masalah dari suatu masalah.. pada dewasa banyak individu mengkonsolidasikan pemikiran operasional mereka dan banyak orang dewasa lainnya tidak berfikir dengan cara operasional formal sama sekali. “labouvievief” berpendapat bahwa orang dewasa muda memasuki pola pikiran yang prakmatis. “perry” berteori bahwa bersamaan dengan individu memasuki masa dewasa., pemikiran lebih realistic. Sedangkan ”schaie” mengajukan urutan fase-fase kongnitif di antaranya: pengambil alihan, pencapaian, tanggung jawab, eksekutif, reintegratif.
William Perry (1970) mencatat perubahan-perubahan penting tentang cara berfikir orang dewasa muda yang berbeda dengan remaja. Ia percaya bahwa remaja sering memandang dunia dalam dualisme pola polaritas mendasar.—seperti benar/salah , kita/mereka, atau baik/buruk. Sosio-Emosional
Ketegangan-keteganag emosi yang terjadi dalam masa dewasa awal, terutama sering di alami dalam parohan awal masa ini. Banyak dialami dewasa muda ini mengalami ketegangan emosi yang berhubungan denagan persoalan-persoalan yang di alaminya seperti persoalan jabatan, perkawinan, keuangan, dan sebagainya.. Robert J. Havighurst (1953) berpendapat bahwa seorang dalam usia awal atau petengahan tiga puluhan telah akan dapat memecahkan persoalan-persoalan serta cukup dapat mengendepankan ketegangan emosinya, sehingga seseorang dapat mencapai emosi yang stabil atau kalem.


INTERVIEW DAN WAWANCARA PADA PERKEMBANGAN DEWASA AWAL
Dalam kesempatan ini ada beberapa pertimbangan yang harus di kaji terkait dengan  perkembangan fase dawasa awal, dalam hal ini saya menyajikan hasil interview dan wawancara terhadap salah satu orang yang saya anggap telah masuk dalam criteria dewasa awal. Dalam hal penyajian hasil unterview dan wawancara saya menyajikannya dalam bentuk table sehingga mempermudah dalam penkajian deskripsi permasalahan dan pengkajian deskripsi solusi terhadap permasalahan. Di bawah ini adalah hasil interview dan wawancara yang saya lakukan di antaranya sebagai berikut:
Nama               : HR
Umur               : 24 tahun
Jenis kelamin   : Laki-laki
Pekerjaan          : Masih aktif kuliah dengan jurusan informatika fakultas teknik semester akhir di    universitas muhammadiyah malang dan bekerja di sebuah perusahan di Surabaya karena inilah salah satu hambatan subyek tidak mau wisuda.
Tabel perkembangan 1.1
No
Perkembanagan
Deskriptif

1
Perkembangan Fisik
Dalam periode ini subyek sangatlah hati –hati dalam merawat kondisi fisiknya, subyek sangat senang sekali dengan tubuh yang dia miliki dan sangat bersyukur kepada allah SWT yang telah memberikan kesempurnaan itu, selain itu subyek juga sangatlah suka berolahraga, di antaranya yang paling dominan adalah bermain futsal bersama teman-teman satu kos, karena subyek tidak ingin gemuk.

2
Perkembangan kognitif (Intelektual)
Dalam perkembangan ini pola pikir yang dimiliki oleh subyek relatif bagus. Ketika ada masalah subyek menghadapinya dengan baik, tidak berusaha lari dari masalah itu dan subyek berani menghadapi masalah yang besar serta mencari solusi untuk menyelesaikannya, subyek mengatakan “ketika ada masalah, saya harus menyelesaikannya dan ketika itu tidak di hadapi maka masalah itu tidak akan terselesaikan”(cetak miring dari penulis). Pada Semester 4 subyek sudah bisa membiayai kuliahnya sendiri karena tidak ingin menyusahkan kedua orangtuanya dan subyek ingin melanjutkan pendidikan (S2).

3
Perkembangan Emosional
Tingkat perkembangan emosional yang di miliki oleh subyek masih relatif stabil, maksudnya setiap mendapatkan suatu masalah ada dua opsi yang di rasakan oleh subyek, di satu sisi subyek menyikapi masalah itu dengan pola pikir yang jernih dan di satu sisi subyek menghadapinya dengan mengedepankan hawa nafsunya. Dalam hal hubungannya dengan seorang kekasih sangat baik bahkan dahulu subyek pernah di ajak oleh seorang teman kerjanya untuk menikah, tapi umurnya 1 (satu) tahun lebih tua dari subyek. Akan tetapi subyek menolaknya dengan alasan belum siap dari segi financial (materi) dan itu adalah keputusan seumur hidup. Jadi, harus hati-hati dan tak boleh main-main. Tingkat persahabatan atau pertemanan sangat dia jaga dan pola hubungan subyek sangat humoris.

4
Perkembangan Spititual
Tingkat perkembangan spiritual yang dialami subyek cukup stabil, di karenakan subyek sangat rajin dalam sholat serta cukup yakin terhadap agama yang di anutnya (agama islam). Subyek sangat berterima kasih kepada keluarga terutama kedua orangtuanya karena telah di ajarkan dan di tanamkan nilai-nilai keimanan pada saat kecil dulu sehinga sekarang subyek bisa menjalankan seperti apa yang telah di ajarkan dulu. Subyek juga mempunyai keinginan untuk memperdalam lagi tingkat keimanannya.
Tabel solusi permasalahan perkembangan  1.2
No
Perkembanagan
Deskriptif solusi permasalahan
1
Perkembangan Fisik
Dalam hal ini subyek dalam menyelesaikan permasalahan (tidak menginginkan tubuhnya gemuk), subyek meluangkan waktunya untuk bermain futsal (olahraga) dan menjaga pola kesehatan dalam hal menjaga kebersihan makanan serta beristirahat yang cukup.
2
Perkembangan Kognitif
Dalam persoalan kognitif dia berusaha mematangkan pemikirannya dengan lebih bisa bersikap dewasa serta lebih berani dalam menghadapi suatu masalah. Dan untuk menambah wawasannya subyek meluangkan waktunya untuk membaca buku dan menonton acara-acara yang menayangkan tentang motivasi serta berita.
3
Perkembangan Emosional
Dalam hal ini obyek berusaha bersiap sabar dalam menjaga ego dan emosialnya dalam setiap permasalahan. Dan berusaha menjadi diri sendiri.
4
Perkembangan Spititual
Solusi yang diambl oleh obyek yaitu dengan berusaha mencari dan mengali ilmu agamanya dengan membaca buku-buku terkait masalah keagamaan. Dalam hal sholat dia berusaha ikut dalam sholat jama’ah sehingga dapat menambah tingkat keimannya.


DAFTAR PUSTAKA
1.      John W. Santrocck, Life-Span devolepment, Erlangga, Jakarta, 2002
2.      www. wikipedia.com di akses taggal 27 maret 2012, Perkembangan fisik, kognitif dan sosioemosi pada dewasa awal.
3.      kemal afkika, perkembangan agama pada masa orang dewasa, http://seekemal.wordpress.com, June 4th, 2008


Mahasiswa fakultas psikologi universitas muhammadiyah malang