LAPORAN
WAWANCARA DAN INTERVIEW
Di susun oleh :
AGUS SALIM
201110230311177
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012
PERIODE
PERKEMBANGAN MASA DEWASA
A. Dewasa awal
Pada
masa dewasa dimulai pada usia 18 tahun yang sering disebut dewasa awal,
individu dalam masa ini telah menyelesaikan tugas perkembangannya secara umum
dan siap memikul status dan tanggung jawabnya dalam masyarakat bersama dengan
orang lain. Pada masa ini problem sosial lebih terfokus pada pola hubungan
keluarga dan dalam dunia kerja. Permasalahan tekanan oleh keluarga maupun dari
“bos” kerjanya serta beban-beban terkait tugas-tugas kuliah menjadikan salah satu beban psikologis pada
individu di usia dewasa awal. Selain itu pada masa ini individu juga akan
lebih merasakan kejenuhan karena kehilangan persahabatan yang dimiliki pada
masa remaja.
Di
dalam perkembangan yang di alami oleh masa dewasa awal ada beberapa aspek yang
perlu kita ketahui di antaranya :
1.
Jasmani ( fisik )
Perkembangan Fisik: Mencapai puncak Kerangka dan otot
mencapai perkembangan penuh (usia 20-an hingga 30-an). Otot lurik mencapai
puncak kekuatannya (usia 25-30). Ketahanan fisik mencapai puncak, kesehatan dan
kekuatan umumnya dalam kondisi terbaik (usia 20-an hingga 30-an). Catatan:
Penurunan kebugaran fisik dapat diperlambat dengan makanan sehat, olah raga
tera.
Bagi wanita, perubahan biologis yang utama terjadi selama
masa pertengahan dewasa adalah perubahan dalam hal kemampuan reproduktif, yakni
mulai mengalami menopause atau berhentinya mentruasi dan hilangnya kesuburan.
Dan pada umumnya menopause terjadi pada usia sekitar 50 tahun, akan tetapi ada
juga yang mengalami pada usia 40 tahun. Peristiwa menopause disertai dengan
berkurangnya hormone estrogen. Bagi sebagian besar perempuan, menopause tidak
menimbulkan problem psikologis. Tetapi
bagi sebagian lain menopause telah menyebabkan munculnya sejumlah besar gejala
psikologis , termasuk depresi dan hilang ingatan . Bagi laki-laki , proses
penuan selama masa pertengahan dewasa tidak begitu kentara, karena tidak ada
tanda-tanda fisiologis dari peningkatan usia seperti berhentinya haih pada
perempuan. Lebih dari itu , laki-laki tetap subur dan mampu menjadi ayah anak-anak sampai memasuki usia tua. Hanya
kemunduran fisik juga terjadi secara
berangsur-angsur, seperti berkurangnya
produksi air mani, dan frekuensi orgasme yang cenderung merosot.
2.
Intelektual (kognitif)
Pada masa dewasa awallah individu mulai bisa mengatur pikiran
operasional formal mereka. Sehingga mereka mungkin merencanakan atau membuat
hipotesis tentang masalah-masalah seperti remaja. Tetapi mereka menjadi lebih
sistematisa ketika mendekati masalah sebagai seorang dewasa. Sementara dewasa
lebih bisa menyusun hipotesis dari pada remaja dan menunjukan suatu pemecahan
masalah dari suatu masalah.. pada dewasa banyak individu mengkonsolidasikan
pemikiran operasional mereka dan banyak orang dewasa lainnya tidak berfikir
dengan cara operasional formal sama sekali. “labouvievief” berpendapat bahwa
orang dewasa muda memasuki pola pikiran yang prakmatis. “perry” berteori bahwa
bersamaan dengan individu memasuki masa dewasa., pemikiran lebih realistic.
Sedangkan ”schaie” mengajukan urutan fase-fase kongnitif di antaranya:
pengambil alihan, pencapaian, tanggung jawab, eksekutif, reintegratif.
William Perry (1970) mencatat perubahan-perubahan penting
tentang cara berfikir orang dewasa muda yang berbeda dengan remaja. Ia percaya
bahwa remaja sering memandang dunia dalam dualisme pola polaritas
mendasar.—seperti benar/salah , kita/mereka, atau baik/buruk. Sosio-Emosional
Ketegangan-keteganag emosi yang terjadi dalam masa dewasa
awal, terutama sering di alami dalam parohan awal masa ini. Banyak dialami
dewasa muda ini mengalami ketegangan emosi yang berhubungan denagan persoalan-persoalan
yang di alaminya seperti persoalan jabatan, perkawinan, keuangan, dan
sebagainya.. Robert J. Havighurst (1953) berpendapat bahwa seorang dalam usia
awal atau petengahan tiga puluhan telah akan dapat memecahkan persoalan-persoalan
serta cukup dapat mengendepankan ketegangan emosinya, sehingga seseorang dapat
mencapai emosi yang stabil atau kalem.
INTERVIEW DAN WAWANCARA PADA
PERKEMBANGAN DEWASA AWAL
Dalam kesempatan ini ada
beberapa pertimbangan yang harus di kaji terkait dengan perkembangan fase dawasa awal, dalam hal ini saya
menyajikan hasil interview dan wawancara terhadap salah satu orang yang saya
anggap telah masuk dalam criteria dewasa awal. Dalam hal penyajian hasil
unterview dan wawancara saya menyajikannya dalam bentuk table sehingga
mempermudah dalam penkajian deskripsi permasalahan dan pengkajian deskripsi
solusi terhadap permasalahan. Di bawah ini adalah hasil interview dan wawancara
yang saya lakukan di antaranya sebagai berikut:
Nama : HR
Umur : 24 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Masih aktif
kuliah dengan jurusan informatika fakultas teknik semester akhir di universitas muhammadiyah malang dan bekerja
di sebuah perusahan di Surabaya karena inilah salah satu hambatan subyek tidak
mau wisuda.
Tabel perkembangan 1.1
No
|
Perkembanagan
|
Deskriptif
|
|
1
|
Perkembangan Fisik
|
Dalam periode ini subyek sangatlah hati
–hati dalam merawat kondisi fisiknya, subyek sangat senang sekali dengan
tubuh yang dia miliki dan sangat bersyukur kepada allah SWT yang telah
memberikan kesempurnaan itu, selain itu subyek juga sangatlah suka
berolahraga, di antaranya yang paling dominan adalah bermain futsal bersama
teman-teman satu kos, karena subyek tidak ingin gemuk.
|
|
2
|
Perkembangan kognitif (Intelektual)
|
Dalam perkembangan ini pola pikir yang
dimiliki oleh subyek relatif bagus. Ketika ada masalah subyek menghadapinya
dengan baik, tidak berusaha lari dari masalah itu dan subyek berani
menghadapi masalah yang besar serta mencari solusi untuk menyelesaikannya, subyek mengatakan “ketika ada masalah,
saya harus menyelesaikannya dan ketika itu tidak di hadapi maka masalah itu
tidak akan terselesaikan”(cetak miring dari penulis). Pada Semester 4
subyek sudah bisa membiayai kuliahnya sendiri karena tidak ingin menyusahkan
kedua orangtuanya dan subyek ingin melanjutkan pendidikan (S2).
|
|
3
|
Perkembangan Emosional
|
Tingkat perkembangan emosional yang di
miliki oleh subyek masih relatif stabil, maksudnya setiap mendapatkan suatu
masalah ada dua opsi yang di rasakan oleh subyek, di satu sisi subyek
menyikapi masalah itu dengan pola pikir yang jernih dan di satu sisi subyek
menghadapinya dengan mengedepankan hawa nafsunya. Dalam hal hubungannya
dengan seorang kekasih sangat baik bahkan dahulu subyek pernah di ajak oleh
seorang teman kerjanya untuk menikah, tapi umurnya 1 (satu) tahun lebih tua
dari subyek. Akan tetapi subyek menolaknya dengan alasan belum siap dari segi
financial (materi) dan itu adalah keputusan seumur hidup. Jadi, harus
hati-hati dan tak boleh main-main. Tingkat persahabatan atau pertemanan
sangat dia jaga dan pola hubungan subyek sangat humoris.
|
|
4
|
Perkembangan Spititual
|
Tingkat perkembangan spiritual yang
dialami subyek cukup stabil, di karenakan subyek sangat rajin dalam sholat
serta cukup yakin terhadap agama yang di anutnya (agama islam). Subyek sangat
berterima kasih kepada keluarga terutama kedua orangtuanya karena telah di
ajarkan dan di tanamkan nilai-nilai keimanan pada saat kecil dulu sehinga
sekarang subyek bisa menjalankan seperti apa yang telah di ajarkan dulu.
Subyek juga mempunyai keinginan untuk memperdalam lagi tingkat keimanannya.
|
Tabel solusi permasalahan
perkembangan 1.2
No
|
Perkembanagan
|
Deskriptif solusi permasalahan
|
1
|
Perkembangan Fisik
|
Dalam hal ini subyek dalam menyelesaikan
permasalahan (tidak menginginkan tubuhnya gemuk), subyek meluangkan waktunya
untuk bermain futsal (olahraga) dan menjaga pola kesehatan dalam hal menjaga
kebersihan makanan serta beristirahat yang cukup.
|
2
|
Perkembangan Kognitif
|
Dalam persoalan kognitif dia berusaha
mematangkan pemikirannya dengan lebih bisa bersikap dewasa serta lebih berani
dalam menghadapi suatu masalah. Dan untuk menambah wawasannya subyek
meluangkan waktunya untuk membaca buku dan menonton acara-acara yang
menayangkan tentang motivasi serta berita.
|
3
|
Perkembangan Emosional
|
Dalam hal ini obyek berusaha bersiap
sabar dalam menjaga ego dan emosialnya dalam setiap permasalahan. Dan
berusaha menjadi diri sendiri.
|
4
|
Perkembangan Spititual
|
Solusi yang diambl oleh obyek yaitu
dengan berusaha mencari dan mengali ilmu agamanya dengan membaca buku-buku
terkait masalah keagamaan. Dalam hal sholat dia berusaha ikut dalam sholat
jama’ah sehingga dapat menambah tingkat keimannya.
|
DAFTAR PUSTAKA
1.
John W. Santrocck, Life-Span devolepment, Erlangga,
Jakarta, 2002
2.
www. wikipedia.com di akses taggal 27 maret 2012,
Perkembangan fisik, kognitif dan sosioemosi pada dewasa awal.
3.
kemal afkika, perkembangan agama pada masa orang
dewasa, http://seekemal.wordpress.com,
June 4th, 2008
Mahasiswa fakultas psikologi universitas muhammadiyah malang