“MICHEL
FOUCOULT”
Oleh
: Agus Salim : Pada 12 Mei 2012
1. Profil studi dan karya.
2. Madness dan civilization.
3. Arkeologi pengetahuan.
4. Kekuasaan geneologi.
1. Profil, studi, dan karya.
PROFIL.
Tahun
1926 : ia lahir di poiteras di kalangan keluarga medis.
tahun
1951 : Ia menjadi anggota PKP (partai komunis perancis).
Tahun
1948 : memperoleh licence dalam filsafat.
Tahun 1950 : memperoleh licence dalam psikologi.
Tahun 1950 : memperoleh licence dalam psikologi.
Tahun 1954 : Ia menerima tawaran untuk menjadi
dosen di universiats Uppsala (swadia, dalam sastra dan kebudayaan).
Tahun 1958 : Ia menjadi direktur pusat
kebudayaan perancis di warsawa polandia.
STUDI.
Tahun
1945 : ia di terima di ecole normale dan menempuh studinya di bawah bimbinagan
G. Canguilhem, G.Dumezil dan J. Hippolite.
KARYA.
Tahun 1954 : buku tentang penyakit jiwa dan kepribadian.
Tahun 1954 : buku tentang penyakit jiwa dan kepribadian.
Tahun 1963 : buku saku tentang sejarah
kegilaan.
Tahun 1966 : kata-kata, benda-benda , sebuah
arkeologi tentang tatapan medis
Tahun 1943 : buku filsafat ada dan ketiadaan.
Tahun 1969 : arkeologi pengetahuan.
Tahun 1975 : buku tentang menjaga dan
menghukum. “Lahirnya penjara”.
Tahun 1973 : aku, pierre, reviere, setelah
membunuh ibu, saudai dan saudaraku.
Tahun 1975 : membuat film
dengan judul Moi, Pierre, Reviere; dengan stradara Renne Allio.
Tahun 1976 : buku tentang
sejarah seksualitas “kemauan untuk mengetahui”. (Jilid pertama)
Tahun 1982 : penggunaan
kenikmatan. (Jilid kedua).
Tahun 1984 : keprihatian
untuk dirinya.
Tahun 1958 : buku tentang
kegilaan “Unreason” sejarah kegilaan dalam zaman klasik.
2. Sejarah Kegilaan
Sejarah kegilaan dalam zaman
klasik (sejarah=arkeologi).dalam buku sejarah kegilaan 1963, menyatakian bahwa
pada akhir abad ke-18 diolog antara kegilaan dan rasio terputus, foucoult
menlanjutkan ‘bahasa psikiatri yang merupakan monolog rasio tentang kegilaan di
dasarkan hanya keheningan pada semacam itu, saya tidak berusaha melukiskan
sejarah bahasa psikiatri itu, melainkan terutama arkeologi keheningan itu.
Zaman klasik ialah periode yang meliputi paruh
kedua abad ke-17 dan abad ke-18 sampai kira-kira revolusi perancis.
Renaissance.
Kapal yang membawa orang-orang gila.kapal2
melewati sungai2 dan terusan2 dari rheinland (jerman”) dan flandria (belgadia)
pada abad ke-15.
Perkaitan erat antara air dan kegilaan pada
taraf imaginasi.
Zaman klasik.
Pada
periode abad ke-17 dikenal dengan hospital
general yang didirkan oleh raja perancis tahun 1959. Hospital inhi bukan
suatu instansi kesehatan, melainkan instansi yang menyangkut tata tertib.jadi
semua orang yang mengganggu taraf rasionalitas semua orang yang tidak berguna,
dikurung di sini.
Jika
dikaitkan dengan renaissance, kegilaan masih dikaitkan denggan realitas
fantastis dan luar-duniawi, maka pada zaman klasik kegilaan dinilaisebagai
ketidak gunaan social dan dihukum karena alasan etis.
Foucault menyatakan bahwa mengenai zaman klasik ,
buktinya ialah –oramg berfikir- bahwa orang gila dikurung bersama narapidana
dan unsure social lainnya. Seolah2 kegilaan adalah suatu paham yang abadi tak
terubahkan, yang harus menunggu sampai zaman kita untuk akhirnya ditemukan.
Bagi Foucault, pandangan kita sekarang
tentang kegilaan (atau penyakit jiwa) merupakan juga buah hasil suatu system
pemikiran yang tertentu.
Periode
pascaklasik
Pada zaman klasik dikenal dengan didirikan
hospital general (1956), namun pda pasca klasik di kenal dengan hospital
bicotre (paris), yang di mana pelepasan orang2 gila oleh phillippe pinel
tahun 1790.
Bersamaan dengan pinel di paris, Samuel tuke
(pemimpin jemaat Quakers di York), membebaskan orang2 gila di inggris,
tetapi pembebasan dari kurungan dari penjara itu tdk berarti bahwa mereka di
kembalikan kedlm masyarakat, mereka di tampung yang di sediakan khusus untuk
mereka.lahirlah asylum (asil) atau penempatan orang2 gila.
Baik pinel dan tuke bukan dari kalangan dokter
maupan psikiatri melainkan dari kalangan orang tapi mereka mampu mendirkan
sebuah tempat penyimpangan untuk orang2 gila (asylum_asil).
Foucoult menyatakan pada abad ke-18, bahwa kegilaan
menjadi penyakit jiwa, tetapi tdk langsung dari pinel dan tuke. Jadi ada sebuah
mata rantai yang tidak boleh dilewati yaitu moralitas.
Jika zaman klasik tidak mengenal moralitas,
akan tetapi pada pascaklasik baik pinel dan tuke mempersoalkan masalah
hukum moral. Tuke di inggris menggunakan agama untuk itu, namun pinel
tidak menggunakan agama, sebab akhirnya membawa kehalusinasi. Maka dalam
asylum menjadi semacam lembaga yuridis di mana orang di tuduh serta di adili
dan hanya bisa keluar jika ia menyesal.
Jika Freud mengemukan tntang
psikoanalisa tetapi Foucoult mengatakan bahwa psioanalisa tidak sanggup
untuk mendengarkan suara2 unreasum atau membaca tanda sandi dari orang gila.
Psikoanalisa dapat membongkar seluk beluk bebrapa bentuk kegilaan. Tetapi tetap
tinggal asing terhadap pekerjaan unreason yang otonom itu. Psioanalisa tidak
dapat membebaskan, mentranskripsikan, apalagi menerangkan apa yang bersifat
hakiki dalam pekerjaan itu.
3. Arkeologi pengetahuan.
Jika dalam kelahiran klinik. Sebuah
arkeologi tentang tatapan medis (1963), dan pada bukunya ttng kata-kata dan
benda-benda. Sebuah arkelogi tentang ilmu manusia (1966). Foucoult
menyatakan bahwa ilmu pengetahuan kemanusian merupakan suatu penemuan yang
masih agak baru (abad ke-19) dan segera akan hilang, bila nanti timbul suatu
system pemikiran yang lain.dan zaman kita sekarang di ambang pintu perubahan.
Tahun 1969. Arkeologi
pengetahuan, buku yang berefleksi ttng metode dan latar belakang teoritis dari
3 bukunya dan berusaha mempertanggung jawabkan pendirian foucoult.
Salah satu tema yg mencolok
adl Diskontinuitas dalam sejarah. Foucoult menyetujui sejarawan2
baru yng menguraikan sejarah dengan banyak mengunakan konsep2 seperti “retakan”,
“ambang”, “batas”, “seri”, “transformasi”.namun, tentang ini para sejarah
lama tidak setuju dengan adanya konsep diskontinuitas baru seperti ini karena
mereka menganggap bahwa temuan mereka akan di bunuh begitu saja dan
fundamen-fundamennya dibongkar.
Menurut Foucult ini
satu2nya cara untuk mempraktekan sejarah. Dulu sejarah di pergunakan secara ideologis, katanya, di andaikan suatu
objek yang mengadakan sintesa dan totalisasi.
Sejarah (konsep) lama (pengaruh dan tradisi).
Sejarah (konsep) baru (diskontonuitas, retakan,
ambang, batas, seri, dan tranformasi).
Dalam menyelidiki diskursus2 Foucoult menggunakan
tiga konsep (positivitas, apriori historis dan arsip).yang
berkaitan erat satu sama lain.
·
Positivitas (ilmu) adlh
apa yang menandai kesatuan diskursus itu dalam suatu periode tertentu.sehingga
dua pengarang berbicara yang sama dan bercicara yang lain.jadi positivitas
merupakan suatu lingkup komunikasi antara pengarang dan ilmuwan2.tidak berarti
mereka berbincang satu dengan yang lain. Apa yang memungkinkan suatu
positivitas oleh foucoult di sebut,-
·
Apriori historis dimaksudkan keseluruhan
syarat2 atau aturan2 yg menentukan suatu diskursus. Syarat2 dan aturan2 itu
tidak datang dari luar tetapi menentukan diskursus dari dalam, untuk menentukan
perwujudan diskursus itu sendiri. Akhirnya,-
·
Arsip adalah system pernyataan2
yang di hasilkan yang di hasilkan oleh pelbagai posivitas sesuai dengan apriori
historis masin-masing.
Empat (4) Macam Arkeologi Pengetahuan
a. Sejarah pemikiran mendekati
diskursus dengan berpegang pada dua kategori (yang lama atau yang baru) dan (yang
tradisianal atau yang original, yaanh biasa atau yang luar biasa).
Arkeologi tidak menemukan pengetahuan,
arkeologi beruasaha memperlihatkan regularitas dimaksudkan keseluruhan kondisi2
yang memainkan peranandalam suatu diskursus dan menjamin serta menentukan
jadinya diskursus itu.
b. Sejarah pemikiran mengenal
dua macam kontradiksi.
1. Ada kontradiksi yang hanya
Nampak dan akan hilang jika orang memperhatikan kesatuan mendalam suatu
diskursus.
2. Kontradiksi yang menyangkut
fundamen-fundamensuatu diskursus.
c. Analisa arkeologi akan
menyangkut perbandingan.perbandingan antara satu praktek diskursif dan praktek non-diskursif
lainnya (lembaga2, kejadian2 politik, proses2 ekonomi dan social).
d. Analisa arkeologis melukiskan
juga perubahan.tetapi tidak meneraangkan perubahan bukan sebagai penemuan baru.
Arkeologi menganalisa perubahan sbgai pelbagai macam tranformasi. Itu
berarti bahwa diskontinuitas di akui, tetapi diskontinuitas tdk di anggap suatu
pada dirinya.
4. Pemikiran Tentang Kuasa.
Tahun 1968, awal perkembangan Michel foucoult,
dan pada mei 1968, di angkat sebagai professor filsafat pada universitas
eksperimental yang di buka Vicennes, pinggiran kota paris. Perkembangan
foucoult banyak di pengaruhi geneologi Nietzsche terutama geneologi kuasa dan
moral bahkan Nietzsche sumber utama foucoult. Hal ini terlihat pada
penelitiannya sendiri tentang kuasa, dan ini menjadi terma terpenting dalam
pikiran foucoult.
Foucoult ingin menganalisa strategi kuasa
secara factual, iya tdk menyajiakn Metafisika tapi Mikrofisika,
artinya, masalahnya bukannya apakah itu kuasa, melainkan bagaimana berfungsinya
kuasa pada suatu bidang tertentu.kuasa bagi foucoult berarti serba banyak
relasi kuasa yang bekerja di slah satu tempat atau waktu. Untuk menganalisa
tentang hal ini dia memakai buku menjaga dan menghukum dan sejarah seksualitas, yang
katanya berbelit2 itu di suatu bidang kongkret.
Mirofisika…? Karena dapat menghasilkan beberapa pendapat
umum tentang kuasa yang agak berbeda dari pendapat umum lainnya dengan tema
yang sama.
1. Kuasa bukanlah milik pribadi melainkan sebuah strategi.
2. Kuasa tidak dapat di lokalisasi terdapat di mana-mana.
perkaitan erat antara kuasa dan pengetahuan. Pengetuahan tidak mencerminkan relasi kuasa seperti apa yang di kemukan marxisme.pengetahuan tidak merupakan pengungkapan samar-samar dari relasi2 kuasa tetapi pengetuhuan berada di dalam relasi2 itu sendiri. Foucoult di maksudkan lebih umum; tidak ada pengetahuan tampa kuasa, serentak juag tidak ada kuasa tampa pengetahuan, jadi korelasi: pengetahuan mengandung kuasa seperti juga kuasa mengandung pengetahuan.kuasa dan pengetahuan merupakan dua sisi yang menyangkut proses yang sama, tidak mungkin pengetahuan itu netrak atau netral.
perkaitan erat antara kuasa dan pengetahuan. Pengetuahan tidak mencerminkan relasi kuasa seperti apa yang di kemukan marxisme.pengetahuan tidak merupakan pengungkapan samar-samar dari relasi2 kuasa tetapi pengetuhuan berada di dalam relasi2 itu sendiri. Foucoult di maksudkan lebih umum; tidak ada pengetahuan tampa kuasa, serentak juag tidak ada kuasa tampa pengetahuan, jadi korelasi: pengetahuan mengandung kuasa seperti juga kuasa mengandung pengetahuan.kuasa dan pengetahuan merupakan dua sisi yang menyangkut proses yang sama, tidak mungkin pengetahuan itu netrak atau netral.
3. Kuasa tidak selalu bekerja melalui penindasan dan represi, tetapi
terutama melalui normalisasi dan regulasi.
Menurut foucoult, kuasa tidak menindas, kuasa
tidak bekerja dengan cara negative, melainkan dengan cara psitif dan produktif.
Ia mengatakan ” kita harus berhenti melukiskan akibat2 kuasa dengan cara
negative, seolah2 oleh kuasa, “meniadakan”, “merepresi”, “mensensor”,
“mengabstrksikan”, “menyelubungi”, “menyembunyikan”. Pada kenyataannya kuasa
bereproduksi.
Salah satu nomalisasi dalh tubuh.seperti
Berpakai.
Dalam menjagadan menghukum di perlihatkan
bagaimana strategi khusus ini timbul dalam abad ke-18. Foucoult menjelaskan
bahwa banyak fenomena yang timbul khampir pada waktu yang sama, mempunyai
hubungan vabilitas ini.
4. Kuasa tidak bersifat destrutif melainkan produktif.
Kuasa tidak menghancurkan tapi menghasilkan
sesuatu. Tidak jarak di temui pendapat bahwa it sendiri sesuatu yang jahat dan
harus di tolak, tetapi menolak kuasa termasuk
strategi kuasa itu sendiri.
Salah
satu keberatan yang di kemukan oleh foucoult ialah bahwa dengan paham kuasa ia
mengintroduksikan suatu factor transedental baru dalam filsafat. Tetapi
foucoult membantah tuduhan itu secar tegas, refleksi kuasa yang di
kembangkannya sebagai alat yang memungkinkan suatu analisa ttng kuasa dan
barangkali juga mengijinkan untuk mengambil bagian secara efektif dan strtegi
kuasa. Bagi foucoult kuasa tidak merupakan suatu factor ontologism, melainkan
sesuatu yang taktis belaka.
Mahasisiwa Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar